Langsung ke konten utama

The Power Jaringan dan komunikasi

JARINGAN DAN KOMUNIKASI
Kemampuan teknis dan kemampuan memahami persoalan yang tengah diselesaikan memang menjadi hal wajib untuk ditempatkan sebagai fokus startup. Keduanya memiliki peran penting dalam membawa bisnis satu langkah ke depan. Namun bisnis tidak hanya soal itu, sebagai bisnis baru startup butuh terhubung dengan banyak pihak selain pelanggan. Seperti halnya terhubung dengan investor, dengan sesama penggiat bisnis atau bisa disebut dengan komunitas, dan lain-lain. Dengan kata lain, bisnis butuh mengembangkan jaringan, baik dalam rangka mendapat wawasan dari banyak sudut pandang, atau hanya untuk menambah relasi yang bisa menjadi awal kolaborasi.
Jalinan relasi sebuah bisnis bisa dibangun melalui dua jalur. Pertama jalur bisnis yang menghubungkan setiap individu sebagai perwakilan bisnis dengan perwakilan bisnis lainnya.
Jalur kedua untuk membangun relasi ini adalah jalur personal atau individu. Ini bisa berawal dari komunitas, kenalan dan lain sebagainya.

A. Cara Mengawali
Membangun jaringan memang bisa diawali dari dengan berkenalan dan ngobrol santai pada event-event bisnis atau networking. Namun kenyataannya membangun jaringan lebih dari itu. Kenal dan pernah berbincang saja tidak cukup, butuh beberapa hal yang lebih intens dan lebih dalam.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Harvard Business Review, membangun jaringan bisa dimulai dari menganalisis jaringan, orang-orang yang sekarang ada di sekitar atau orang yang ada di dalam tim. Amati mereka dan cermati, bagaimana energi yang timbul setelah berinteraksi dengan mereka atau apa yang didapat dari perbincangan dengan mereka.
Orang-orang yang memberikan manfaat dalam jaringan tidak harus mereka yang ekstrovert atau mereka yang memiliki kenalan banyak. Cukup dimulai dari apakah mereka memberikan energi positif atau malah memperburuk.
Langkah selanjutnya adalah mulai dengan mengklasifikasikannya. Pada umumnya ada enam kategori dasar manfaat dalam membangun jaringan, yakni, informasi, dukungan, pengaruh politik, pengembangan pribadi, dukungan pribadi dan energi, tujuan, dan work life balance. Sangat penting untuk membangun jaringan yang memberikan manfaat. Tidak ada yang salah dengan membangun jaringan atau sebatas pertemanan, tapi untuk bisnis, manfaat adalah hal yang paling diharapkan.
Setelah itu mulai mengisi jaringan yang sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan. Jika mungkin bisnis sedang kesulitan dalam mendapatkan pengguna coba berkenalan dan berbincang dengan mereka yang menjadi target pasar dan dapatkan informasi dari mereka. Hal yang sama juga berlaku jika ingin membangun jaringan untuk mendekat dengan investor, memasarkan produk dan lain sebagainya.

B. Hal yang bisa dilakukan
Membangun jaringan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1. Datang ke event
Mendatangi event seminar, workshop atau temu komunitas bisa menjadi salah satu strategi ampuh untuk berkenalan dengan orang-orang baru dan menjalin koneksi dengan mereka. Di era seperti sekarang ini sudah banyak acara yang digelar di co-working space bertajuk talkshow atau workshop, tidak ada salahnya memanfaatkan hal tersebut.
Untuk skala yang lebih besar, ikut dalam kompetisi atau pagelaran festival startup juga menjadi salah satu opsi. Namun ingat, datanglah dengan tujuan jelas, mencari koneksi.
2. Buat pertemuan tatap muka
Langkah follow up yang bisa dilakukan setelah bertemu di event adalah dengan membuat janji untuk sekedar bertemu atau bertandang ke kantor. Cara ini bisa lebih mendekatkan diri sekaligus lebih mengenali baik secara personal maupun dalam hal bisnis. Tapi perlu diingat dalam membuat janji harus mempertimbangkan waktu dan kesibukan orang-orang yang diajak. Hormati waktu mereka dengan tidak terlambat saat janjian.
3. Tetap terhubung di media social
Setelah bertemu di event dan sudah saling mengenal satu sama lain bisa coba mengakrabkan diri satu sama lain melalui akun media sosial seperti LinkedIn, Twitter dan lainnya. Ikuti mereka dan memperhatikan apa yang mereka bagikan. Sesekali buka obrolan dengan meninggalkan komentar-komentar di setiap postingan yang dirasa bisa jadi topik pembahasan.
4. Be proactive
Di mana pun tempatnya, baik event offline maupun di media sosial ketika berkomunikasi untuk membangun koneksi usahakan untuk menjadi proactive. Jadilah orang yang mengajak kenalan, bertanya, dan membuka obrolan. Jadi orang yang mengawali, tetapi juga harus memperhatikan etika-etika komunikasi, seperti jangan menyela pembicaraan orang lain atau menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi. Jika Anda tipe inrovert, coba ajak rekan yang sudah dikenal sebelumnya untuk mengurangi rasa canggung.
5. Jangan takut ditolak
Dari rangkaian cara-cara membangun jaringan atau koneksi adalah keberanian untuk ditolak. Selalu lapang dada jika lawan bicara atau orang-orang yang ditargetkan bisa masuk dalam jaringan atau koneksi ternyata mengabaikan. Tidak ada respon ketika dihubungi dan tidak ada tanggapan ketika menawarkan janji bertemu adalah risiko yang harus ditanggung. Tak mengapa, tetap optimis dan lanjutkan misi dalam membangun jaringan dengan orang atau mungkin tempat lain. Jangan takut untuk ditolak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATAJAS (Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial)

REFLEKSI MAHASISWA Mengapa kita selalu mengingkari nikmat yang telah diberi oleh sang pencipta. Manusia diciptakan untuk memimpin bumi, manusia yang katanya sering disebut khalifah fil ‘ard. Terkadang kita lupa sejatinya diri kita terlepas dari kehidupan yang memberi  kita tumpukan empuk untuk bekerja separuh jiwa raga dan oleh apa yang bisa kita raih, tapi apa yang kita lihat justru jauh dari kata kebersamaan,damai, dan sejahtera. Disini kita yang selaku mahasiswa dituntut lebih untuk memperjuangakan semua itu, memperjuangkan apa yang ada di negri tercinta ini. Persoalan-persoalan social,ekonomi,politik sudah barang tentu menjadi bahan santapan kita sehari-hari,tetapi apakah mahasiswa memikirkan untuk apa hasil diskusi tanpa sebuah penghayatan dan keberlanjutan untuk memperjuangkan semua itu.

KEABADIAN NYATA

  Sang pengarung pejuang kebenaran yang berani Ia lahir pada tahun 1925 di blora jawa tengah, hampir seluruh hidupnya dihabiskan dalam penjara yang sunyi dan purba yang penuh dengan siksaan tanpa henti: 3 tahun dalam penjara colonial, 1 tahun di Orde lama, dan 14 tahun yang melelahkan di Orde Baru (13 oktober 1965-juli 1969, Pulau Nusa-kambangan juli 1969-16 agustus 1969, Pulau Buru agustus 1969-12 november 1979, Magelang/Banyumanik November-Desember 1979) tanpa proses pengadilan. Pada tanggal 21 Desember 1979 mendapat surat pembebasan secara hukum tidak bersalah dan tidak terlibat dalam G30S PKI tetapi masih dikenakan tahanan rumah, tahanan kota, tahanan Negara sampai tahun 1999 dan wajib lapor ke kodim Jakarta Timur satu kali seminggu sealam lebih kurang 2 tahun. Ia adalah Pramoedya Ananta Toer dan beberapa karyannya lahir dari tempat sunyi ini, yang diantaranya tetralogi Buru (Bumi Manusia,Anak Semua Bangsa,Jejak Langkah, dan Rumah Kaca). Menulis adalah tugas pribadi